Sejarah Pembentukan
Bumi
Bumi adalah planet tempat
tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk
hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk
bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan
bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau,
lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam
sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita
perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya
(rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem
tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut
air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya kita.
Bagaimana bumi ini terbentuk
secara pasti masih merupakan perdebatan dimana banyak pendapat yang dikemukakan
oleh para ahli dengan alasan yang berbeda-beda pula. Berikut ini beberapa teori
mengenai pembentukan bumi yang umum dikenal:
1. Teori Kant-Laplace
2. Teori Planetesimal
3. Teori Bintang Kembar
4. Teori Pasang Surut Gas
5. Teori Big Bang
Salah satu teori yang akan dibahas adalah teori Big
Bang. Berdasarkan Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari
puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa
yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil
dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk
cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat
di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama
jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan
membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian
membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke
luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin
dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet Bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus
mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada
tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1.
Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan
atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
Sejarah Bumi dan
Kehidupannya
Masa Arkeozoikum (4,5
– 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba Masa
Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang
kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di
beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Batuan tertua
tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal
terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupanprimitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan
ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
Masa
Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa
Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini
kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak
(enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata
bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut
dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Masa
Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
Jaman
Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama
latin untuk daerah Wales di Inggris, dimana batuan berumur kambrium pertama
kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium.
Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka
luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya
luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan
Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya
pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian
Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih
berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500
– 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan
tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang
belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid
(Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral
dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari
mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda
mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari
zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang
berada di antaranya.
Jaman Silur (440 – 410
juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan
dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk
Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup
berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak
ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan
pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika
Utara.
Jaman Devon (410-360
juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan
besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin
aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus
berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju
daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).
Jaman Karbon (360 –
290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat
meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat
dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor
kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka
bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami
perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara,
iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan
sekarang tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250
juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat
pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua
Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es
menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan
menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai
terbentuk di bagian utara bumi.
Jaman Trias (250-210
juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya,
sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar
mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai
mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia
pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di
air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang
dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk.
Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di
Pangea.
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan danPterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran
yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang.
Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada
waktu ini.
Pangea
terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika
Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. Jaman ini merupakan jaman
yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.
Jaman Kapur (140-65
juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang
hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir
zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan
Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak
bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari
Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan
biantang-binatang raksasa.
Zaman Tersier (65 –
1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis
kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang
menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan
echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan
berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi
tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman
Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti
seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7
juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan
Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan
berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang
berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali
jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika
utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen,
Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat
jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa
(Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala
Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala
Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan
flora dan fauna yang hidup sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar